Di sekolah ini SA diduga dianiaya oleh oknum gurunya. Sabtu, 11 mei 2024.

dstvnews.com- Deli Serdang,//
Orang tua siswa kelas IV SD yang menjadi korban penganiayaan oknum guru di sekolahnya menyurati Kepala Sekolah SD Negeri 105346 Desa Aras Kabu, Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang.
Rudi Hermanto (41) minta kepada kepala sekolah Rinti Febrieny agar oknum guru pelaku penganiayaan di mutasi.
Dalam surat keberatannya tertanggal 7 Mei 2024 yang ditanda tangani Rudi Hermanto disertai dengan cap jempol disebutkan bahwa dirinya sangat keberatan atas aksi penganiayaan yang dialami anak laki-lakinya saat jam istirahat sekolah yang dilakukan oleh oknum guru SDN 105346 Aras Kabu, berinisial ERM.
Siswa Kelas IV SD Diduga Dianiaya Guru Hingga Hampir Linglung.
Karenanya, Rudi yang beralamat di Dusun Karya Desa Aras Kabu Kabupaten Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang tersebut menyampaikan 4 poin keberatannya.
Baca : Disdik Serdang Bedagai Adakan Kegiatan Peningkatan Kompetensi Kepsek Sekolah Jenjang Paud dan SMP
Pertama, Rudi minta pertanggungjawaban kepada kepala sekolah sebagai pimpinan di SD Negeri 105346 Aras Kabu.
Kemudian meminta kepada pihak sekolah untuk menyerahkan persoalan penganiayaan tersebut ke pihak berwajib.
Selanjutnya kepala sekolah diminta mengajukan mutasi terhadap oknum pelaku penganiayaan ke Dinas Pendidikan Deli Serdang dari tempatnya mengajar di SD Negeri 105346 Aras Kabu.
Terakhir meminta biaya perobatan. Sebab Rudi sudah tidak berpendapatan akibat aksi penganiayaan tersebut anaknya mengalami trauma dan nyaris linglung.
Dikonfirmasi hal ini, Kabid Pembinaan Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan Deli Serdang Syamsuar Sinaga tidak merespon. Pesan singkat tidak dibalas dan telepon tidak diangkat. Begitu juga dengan Kepala SDN 105346 Rinti Febrieny.
Diberitakan sebelumnya, SA (9) siswa kelas IV SD mengalami trauma berat dan nyaris linglung usai dianiaya oleh salah seorang guru di sekolahnya SD Negeri 105346 Aras Kabu.
Kejadiannya, Sabtu (4/5/24) lalu. Ketika itu SA terjatuh usai terpeleset di ruang kelas tempatnya belajar.
Kemudian temannya Ar dan Za menarik – narik celana SA diduga akan ditelanjangi. Sehingga SA tidak terima. Iapun kemudian berdiri lalu memukul Ar.
Ternyata Ar menaruh dendam atas kejadian tersebut. Iapun lantas menunggu SA di belakang gedung sekolah saat jam istirahat.
Begitu bertemu dengan SA, perkelahian pun tidak terelakkan. Akhirnya hal tersebut terendus ke pihak sekolah.
SA, Ar dan beberapa murid lainnya dikumpulkan di salah satu ruangan di sekolah tersebut oleh guru.
Kabarnya, salah seorang guru berinisial EM yang merupakan orang tua Ar sempat menampar wajah SA hingga mengalami memar dan luka lebam.
Oleh orang tuanya, SA kemudian dibawa berobat ke Klinik Pratama Hasana Husada.
Romson nainggolan,Amd.