Siswa Sekolah Dasar yayasan Metodis Tanjung Morawa, Diduga rencana mau mengadakan tamasyha Perpisahaan, Pada hal sudah ada himbauan ,larangan dari dinas pendidikan kabupaten Deli serdang
Senin, 20 Mei 2024.
dstvnews.com – Deli Serdang,
Siswa SD swasta Metodis Kecamatan Tanjung Morawa, Diduga bayar Rp. 1.800.000, untuk Tamasya Perpisahan ke Sibolangit, Pada hal sudah ada larangan dari kepala Dinas Pendidikan kabupaten Deli Serdang, senin 20 mei 2024.
Memang orang tua siswa (ms) mengatakan, tamasya perpisahaan untu kelas 6 SD Swasta Metodis Tanjung Morawa, berangkat Hari jumat, 24/5/2024.
Mulai dari Pagi sampai besok sore baru pulang, sebelum pulang sudah diboking hotel yang disana, dan berangkatnya ikut juga guru-guru, biar ada mengawasi di sibolangit.
Tetapi selama ini dipakai biaya tabungan siswa-siswi semenjak duduk dikelas 6, setiap bulan siswa menabung Rp.150.000, jadi selama setahun terkumpul Rp. 1.800.000, itulah digunakan biaya tamasya selama 2 hari ini.
Ujar orang tua siswa ms.
Senin,24/5/2024, Pukul: 9.00.wib, media dstvnews,datang kesekolah yayasan metodis Tanjung morawa, kata satpam, maaf pak, dari mana, kalau orang tua murid siswa metodis baru kami izinkan masuk, tetapi kalau media baik LSM , tidak kami izinkan masuk, kalau pun izinkan masuk harus ada surat dari dinas pendidikan kabupaten deli seedang, begitu lah aturan.
Awak media langsung menghubungi no ponsel 0812xxxx.xxxx, korcam yusdahniar, yayasan siswa Sekolah Dasar Metodis Tanjung Motawa, tanggal 24/5/2024, berangkat tamasya perpisahaan kesibolangit, pada hal surat larangan tanggal 13 mei 2024, kemarin sudah diedarkan oleh kadis yudi hilmawan, bagaimana tanggapan korcam. Jawabannya nanti saya jumpai ibu kepala sekolah SD swasta metodis tanjung morawa,ungkap korcam yusdahniar.
Surat himbauan Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang yang meminta agar Satuan Pendidikan tidak melakukan kegiatan perpisahan di luar sekolah ternyata tidak sepenuhnya diikuti.
Yayasan metodis tanjung morawa, tak perduli aturan- aturan dikeluarkan Dinas kabupaten Deli Serdang, tetap diberangkatkan tamasya perpisahaan, karna diduga kepala sekolah dan guru – guru setiap tahun kesempatan mendapatkan keuntungan yang sangat besar, seperti diduga hasil bisnis.
Tidak tanggung-tanggung siswa pun dikutip Rp.1.800.000 ribu perorangnya untuk pergi 2 hari tamsya perpisahaan.
Orang tua siswa SD kelas 6 swasta metodis tanjung morawa, ini heran mengapa biaya sebesar itu biaya digunakan tamasyha perpisahaan kesibolangit, Pada hal masih melanjut kesekolah bulan depan digunakan siswa kelas 6 itu tabungan untuk masa depan lumayan, ini bahkan seperti bisnis, coba bayangkan kali kan dari jumlah siswa kurang atau lebih 100 siswa kali Rp. 1.800.000 jumlahnya Rp.180.000.000 juta, wah luar biasa.
Tidak dipungkiri kalau saat ini ada juga rasa khawatir atas tragedi yang terjadi dialami bus yang mengangkut rombongan pelajar dan guru SMK Lingga Kencana Depok yang mengalami kecelakaan di Subang, Jawa Barat dan menyebabkan 11 orang tewas.
Ya dengar berita-berita kemarin di TV ya takut juga kita. Karena katanya ini juga mau naik bus.
Kalau anak-anak ini ya mau saja dia pergi tapi namanya orang tua ya khawatir juga. Ada juga kawan-kawan bilang kalau ikut otang tua siswa tetap juga bayar, tapi belum tahu bayar berapa, apa tetap bayar Rp. 1.800.000 atau setengahnya kata orang tua siswa SD swasta methodis kecamatan tanjung morawa.
Hingga berita ini diturunkan,belum bisa dijumpai kepala sekolah SD metodis Tanjung morawa, karna dikawal satpam atau tidak diizinkan bisa masuk kesekolah tersebut.
Romson nainggolan,Amd